JAKARTA | Kabarbetawi.com – Sebagai masyarakat inti Jakarta, Kaum Betawi akan menggelar Kongres di Balai Agung hari ini demi kemajuan Kaum Betawi, Jum’at (09/06/2023).

Kongres yang merupakan agenda lanjutan yaitu Pra Kongres sebelumnya yang diselenggarakakan pada Sabtu 13 Mei di Ecovention Hall Ancol ini dilakukan sebagai upaya penyempurnaan penyatuan seluruh komponen yang ada ditanah Betawi.

Baik terhadap 2 Ormas besar yaitu Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982, berbagai kelompok masyarakat, elemen dan komponen serta banyak lembaga-lembaga kebetawian lainnya.

Kongres yang rencananya akan dihadiri oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Ketua DPRD DKI Prasetyo, para tokoh Betawi, Ulama, kaum Cendikia, kaum milenial dan para pimpinan ormas serta berbagai elemen Betawi lainnya ini, akan dibuka oleh ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi Dr. Marullah Matali, Lc., M.A pada hari ini Jum’at 9 Juni 2023.

Aktivis Betawi Jalih Pitoeng nyatakan dukungannya dan akan menghadiri sekaligus mensukseskan kongres Majelis Kaum Betawi.

Ditemui di kantor sekretariat Bamus Betawi di Jl. Suryopranoto, Sosok anak Betawi Asli yang sangat mencintai tanah kelahirannya ini mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak mendukung konsep perjuangan tersebut.

“Insya Allah saya akan hadir dan mendukung Kongres Kaum Betawi besok” kata Jalih Pitoeng, Kamis (08/06/2023).

“Sebagai anak Betawi asli yang nètès (Red-lahir) disini, tidak ada alasan untuk tidak mendukung konsep perjuangan kaum Betawi ini” tegas Jalih Pitoeng melanjutkan.

“Ini adalah sebuah trobosan yang perfectionist bahkan mendekati sempurna dan belum pernah ada” lanjutnya.

“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada anak-anak Betawi yang telah menginisiasi, menggagas konsep pembentukan kelembagaan adat Betawi ini” ungkap Jalih Pitoeng.

“Terutama kepada tim penggagas dan perumus lembaga adat ini seperti Bang H. Oding, Bang Marullah, Bang Riano, Bang Usni, Bang Boim juga Babe Dedi Syukur yang begitu peduli serta masih banyak nama-nama lain yang tidak bisa saya sebutkan” papar Jalih Pitoeng.

Ditanya bagaimana dengan keberadaan lembaga besar yang pernah ada yaitu Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982, dirinya mengatakan bahwa ini adalah hal yang berbeda.

“Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982 itu kan lebih menitik beratkan pada ormas. Berada dibawah UU Keormasan serta telah memiliki legalitas masing-masing” jawab Jalih Pitoeng.

“Namun Majelis Adat ini menurut pemahaman saya, Majelis Kaum Betawi ini memiliki cakupan yang lebih luas, lebih kompleks dan lebih lengkap sekaligus lebih akomodatif terhadap lembaga formal maupun informal. Pendek kata semua yang ada ditanah Betawi akan masuk sebagai pokok bahasan yang akan diserap dan diperjuangkan demi kemajuan dan kesejahteraan kaum Betawi” Jalih Pitoeng memaparkan.

“Menurut pandangan saya, mungkin ada beberapa Cluster yang akan dijadikan acuan perjuangan lembaga adat ini. Baik Agama dan Pendidikan, Ekonomi, Sosial, Seni Budaya hingga Politik” lanjut Jalih Pitoeng.

Sosok yang memiliki latar belakang ekonomi dan wirausaha inipun nyatakan dukungannya guna menunjang program-program prioritas Majelis Kaum Betawi.

“Sebagai wujud kecintaan saya selaku anak Betawi, Insya Allah saya siap membantu dan berperan serta dalam menggali dan menumbuhkembangkan program yang berskala prioritas salah satunya pengembangan ekonomi kemasyarakatan ditanah Betawi,” pungkas Jalih Pitoeng penuh semangat. (MJ).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *