JAKARTA | Kabar Betawi – Batavia yang terletak dipesisir pantai utara menjadi sebuah kawasan yang sangat strategis bagi lalu lintas perdagangan pada abad 15 sebelum Indonesia ada.
Di Tanah Batavia lah kala itu berbagai pasukan mengusir penjajahan Portugis yang kemudian menjadi Jayakarta sebagaimana kita kenal saat ini Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Diatas tanah Jakarta lah Indonesia Merdeka. Merdeka dari penjajahan Belanda hingga Jepang pada awal menjelang kemerdekaan Indonesia.
Panjang perjalanan bangsa ini, Jakarta selain pusat pemerintahan sebagai ibukota, juga merupakan sebuah kota metropolitan dengan memeluk berbagai suku bangsa yang ada diatasnya.
Hampir seluruh suku yang ada di Indonesia, ada diatas tanah Jakarta yang damai, bersahaja, toleran serta inklusif dalam menerima berbagai suku, agama dan budaya yang ada.
Kaum Betawi yang merupakan masyarakat inti Jakarta, merupakan satu kaum yang sangat moderat, religius serta bersahabat, menjadi tujuan dan harapan bagi seluruh anak bangsa yang berusaha meraih penghidupan yang lebih baik pasca kemerdekaan.
Puluhan tahun Jakarta menjadi ibukota negara sekaligus pusat pemerintahan dan pusat perdagangan dunia yang membawa Jakarta menjadi kota dunia.
Dari gubernur ke gubernur yang memimpin ibukota, Jakarta terus berbenah guna memberikan pelayanan terbaik bagi warganya termasuk juga kepada warga dunia.
Kini telah diagendakan perpindahan ibukota melalui undang-undang Ibu Kota Nusantara yang akan dipindahkan ke Penajam, Paser Kalimantan Timur.
Momentum perpindahan ibukota tersebut kini menjadi alasan yang kuat bagi para kaum intelektual untuk berpikir keras dalam merumuskan lahirnya lembaga adat Kaum Betawi sebagai pijakan sekaligus sandaran bagi warga Jakarta khususnya warga Betawi sebagai masyarakat inti pemilik negeri.
Maka tak heran jika sejarah perjuangan pasti terulang. Yang membedakan hanyalah peperangan dan kesepakatan.
Melalui kesepakatan dalam Kongres Kaum Betawi yang diselenggarakan dibibir pantai utara kota Jakarta, tepatnya di Candi Bentar Hall, Taman Impian Jaya Ancol, lembaga adat Majelis Kaum Betawi telah didirikan.
Dr. KH. Marullah Matali, Lc., M.Ag dikukuhkan dan ditetapkan berdasarkan hasil keputusan Kongres Kaum Betawi oleh Pimpinan Sidang Kongres Kaum Betawi H. Zainuddin.MH, SE atau yang dikenal akrab dengan sebutan H. Oding telah mengukuhkan sekaligus membacakan sumpah dan mengangkat Dr. KH. Marullah Matali, Lc., M.Ag sebagai Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi.
Kongres yang dibuka oleh Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Balai Agung, Balaikota Provinsi DKI pada Jum’at 9 Juni 2023 yang dihadiri oleh hampir 99% para tokoh Betawi, para pendiri Bamus Betawi serta 114 ormas yang ada ditanah Betawi kemudian dilanjutkan pada Kongres Kaum Betawi ditempat terpisah yaitu di Candi Bentar Hall, Ancol Jakarta Utara.
Dalam Kongres pada hari kedua yang dihadiri 114 Ormas dan dihadiri hampir 500 pimpinan ormas dan para utusan untuk bersidang, telah melahirkan 2 keputusan penting.
Yaitu memutuskan dan menetapkan sekaligus melahirkan lembaga adat yaitu Majelis Kaum Betawi.
Yang kedua, Kongres Kaum Betawi telah sepakat mengangkat, mengukuhkan dan menetapkan Dr. KH.Marullah Matali, Lc., M.Ag sebagai Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi
Bukan hanya warga Betawi yang bergembira dan bahagia menyambut kehadiran Majelis Kaum Betawi dibawah pimpinan KH. Marullah Matali. Tapi warga lain pun turut gembira menyambutnya.
Hal tersebut tergambar dari banjirnya ucapan selamat dan dukungan terhadap lahirnya lembaga adat Majelis Kaum Betawi serta telah ditetapkannya KH. Marullah Matali sebagai Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi.
Maka Berbahagialah Warga Jakarta khususnya Kaum Betawi. Karena kini telah memiliki lembaga adat dan ketua Majelis adat sebagai sandaran tempat menggantungkan harapan dan impian serta cita-cita yang luhur dan mulia.
Semoga dengan telah terbentuknya lembaga adat Majelis Kaum Betawi dibawah pimpinan KH. Marullah Matali Betawi akan lebih kompak, bersatu dan maju. Semoga! (**).
**Jakarta, 12 Juni 2023
Bang Jalih Pitoeng