JAKARTA, Kabarbetawi – Memaknai kurban tahun ini kembali kita diingatkan tentang sosok Nabi Ibrahahim AS yang memiliki anak yang luar biasa dan patut menjadi model bagi generasi milenial.
Ismail atau Ishaq (ada perbedaan pendapat ulama terkait sosok muda tersebut) adalah sosok generasi muda yang memiliki kekuatan spiritual dan supra rasional sehingga berani mengambil keputusan dalam situasi sulit bahkan yang terkait dengan nyawanya.
Ketika orang tua (Ayahnya) berdiskusi tentang perintah Tuhan dalam mimpinya untuk mengorbankan anaknya sendiri, meski ini perintah yang menurut logika sangat sulit dipahami namun tema sensitif tersebut tetap diajukan kepada anaknya yang masih belia.
Singkatnya diskusi sang ayah yang menjadi representasi kaum tua dengan anaknya yang menjadi representasi kaum milenial, diskusi sensitif dan memiliki resiko kematian menghasilkan kesepahaman bahwa jika ini memang perintah Tuhan, laksanakan saja. Meski pada akhirnya Tuhan mengutus malaikat untuk mengganti sosok milenial (Ismail/ishaq) dengan seekor kambing gibas.
“Itulah sepenggal kisah keteladanan sekaligus kepemimpinan kaum milenial dalam mengambil keputusan” ungkap Dr. Azis Khafia dalam khotbah Iedul Adha, Kamis (29/06/2023).
“Hal ini senada dengan makolah (ungkapan) Syubanul yaum rijalul ghad” lanjutnya.
“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan” kata Dr. Azis Khafia dalam khutbah Iedul Adha 1444 Hijriyah disalah satu masid dibilanga Jakarta Selatan.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu yang maju sebagai Celeg partai Hanura untuk merebut kursi DPR RI pada Pemilu 2024, Azis Khafia berpesan bagi kaum milenial untuk belajar tentang ketaatan, kepatuhan serta keikhlasan.
Maka bagi para pemuda, kaum milenial untuk belajar tentang ketaatan, kepatuhan dan keikhlasan” Azis Khafia menutup khotbahnya. *(LI)