JAKARTA, Kabatbetawi – Emak-emak yang tergabung dalam Aspirasi, ngotot didepan aparat keamanan untuk tetap bisa menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPR MPR.
Akibat dari pristiwa tersebut sehingga menimbulkan sebuah keributan antara peserta aksi dengan aparat keamanan.
Keributan tersebut mulai bisa dilerai ketika Jalih Pitoeng memberikan keterangan pers soal maksud dan tujuan emak-emak hadir di gedung DPR MPR.
Jalih Pitoeng sempat beberapa kali meneriakan takbir untuk meredam massa yang saling adu mulut dengan aparat keamanan.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…!!!” teriak Jalih Pitoeng meredam kericuhan.
“Bagaimana mungkin bisa diselesaikan jika semua bicara dan ga ada yang mau mendengar” teriak Jalih Pitoeng ditengah kerumunan polisi dan massa aksi, Rabu (16/08/2023).
“Mohon didengarkan baik-baik, kami hadir disini, sebagai warga negara, rakyat yang berdaulat untuk menggunakan haknya yaitu menyampaikan aspirasi kami” ungkap Jalih Pitoeng selaku salah satu pengawal emak-emak Aspirasi dalam aksi tersebut, Rabu (16/08/2023).
“Kita juga menghormati saudara-saudara kita serta adik-adik kepolisian yang sedang melaksanakan tugas kenegaraan hari ini disini” kata Jalih Pitoeng melanjutkan.
“Dan kita tahu kewajiban polisi dalam melayani dan mengayomi serta melindungi masyarakat selaku tugas pokok dan fungsi kepolisian, itu sangat kami hargai” lanjut Jalih Pitoeng memaparkan.
“Akan tetapi kami sangat kecewa dengan perlakuan yang demikian represif terhadap rekan kami mas Dimas yang Poster dan dompetnya diambil paksa” tegas Jalih Pitoeng.
“Itu merupakan sebuah tindakan yang inprosedur sekaligus tidak mencerminkan PRESISI POLRI yang selama ini digaung-gaungkan” imbuhnya.
“Untuk itu saya minta agar dengan segera dikembalikan” pinta Jalih Pitoeng dengan tegas.
Sementara Miko, yang mengaku mewakili Intelkam Polda Metro Jaya, menyampaikan permohonan maafnya ditengah massa yang sedang marah dan kecewa.
“Bapak ibu sekalian, saya mewakili rekan-rekan kepolisian mohon maaf atas kejadian ini. Mohon Bang Jalih Pitoeng yang kami tuakan bisa memberikan pemahaman kepada semua kawan-kawan peserta aksi” kata Miko disambut teriakan massa harus minta maaf.
“Dia harus minta maaf…!!!” teriak emak-emak Aspirasi yang sedang emosi.
Ketua Aspirasi Wati Imhar menyatakan sangat kecewa atas perlakuan oknum aparat yang merebut poster dan dompet salah satu peserta aksi.
“Kita emak-emak adalah ibu kalian juga. Saya sangat kecewa atas perlakuan oknum aparat yang demikian brutal” sesal Wati Imhar.
“Kita datang disini dalam rangka menyampaikan aspirasi kita sebagai warga negara” sambung bunda Wati sapaan akrab Wati Imhar.
“Karena negara telah demikian rusaknya dibawah pimpinan presiden Jokowi. Maka dari itu kita hadir disini untuk menolak pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Jokowi” tegas bunda Wati.
“Bukan kami dilayani, justru kami dihadang dan dibenturkan dengan aparat kepolisian” sambung bunda Wati.
Sementara Rosyid, salah satu aparat Pamdal (Pengamanan dan Pengendalian) seputar gedung DPR MPR mengatakan bahwa dirinya tidak melarang dan sudah berkomunikasi dengan baik.
“Tadi kami sudah berkomunikasi dengan bang Jalih Pitoeng bahwa secara pribadi saya tidak melarang untuk menyampaikan aspirasi” kata Rosyid.
“Namun mohon pengertian bapak ibu semua bahwa kami hanya menjalankan tugas dan mematuhi perintah pimpinan” pinta Rosyid. *(LI)