JAKARTA, Kabarbetawi – Guna gugurkan kewajiban sebagaimana amanat AD ART Bamus Betawi gelar Mubes ke VIII dengan tema ”Memperkokoh Silaturahmi Mewujudkan Peradaban“, di TMII, Jakarta Timur, Rabu (30/08 /2023)
Acara tersebut dihadiri oleh para pendiri sekaligus sesepuh Bamus Betawi yaitu Mayjen TNI (Purn) H. Edi Nalapraya selaku ketua majelis adat Bamus Betawi 1982 dan KH. Nuri Taher selaku ketua majelis adat Bamus Betawi serta H. Margani Mustar.
Selain itu, sejumlah pejabat yang hadir dalam acara Mubes Bamus Betawi di antaranya, Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali, anggota DPRD DKI Abdul Goni, anggota DPD/MPR RI Silviana Murni, mantan Ketua Umum Bamus Betawi haji Odink, Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta yang juga mantan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Salah satu agenda dalam kegiatan Mubes tersebut adalah memilih Ketua Umum Bamus Betawi untuk periode 2023-2028. Plt. Bamus Betawi Riano P. Ahmad menjadi calon tunggal, yang seyogianya sebanyak 4 kandidat akan bertarung dalam pemilihan tersebut, namun 3 kandidat mengundurkan diri dianggap diri karena tidak menyerahkan berkas.
Anggota DPD/MPR RI yang juga mantan Walikota Jakarta Pusat, Silviana Murni mengatakan, pelaksanaan Mubes Bamus Betawi merupakan langkah positif yang harus didukung bersama. Ia berharap, siapa pun Ketua terpilih nantinya bisa bertanggung jawab dan mengerti bagaimana asal mula muasalnya orang Betawi, mengerti tentang budaya Betawi dan mempunyai langkah-langkah serta program-program yang ujung-ujungnya adalah mensejahterakan, mengangkat dan melestarikan budaya Betawi.
“Saya kira ini merupakan langkah yang positif dalam rangka menghargai organisasi yang ingin menyatukan, artinya kita harus bersama-sama mendukung. Yang terpenting bagaimana Bamus Betawi ini tetap berkontribusi kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta dan masyarakat Jakarta khususnya Betawi,” kata Silviana Murni, Rabu (30/08/2023).
Ketua Umum Bamus Betawi Riano P. Ahmad dalam sambutannya menjelaskan, pelaksanaan Musyawarah Besar merupakan amanat AD/ART Bamus Betawi yang harus dilaksanakan dengan harapan hasil dari Mubes ini membawa kemaslahatan.
“Mubes ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan amanat AD/ART. Banyak hal yang strategis, prinsipal dan lebih prioritas yang harus dibahas dalam Mubes ini yaitu bagaimana kesiapan kita untuk melangkah lebih baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan acara ini khususnya pemerintah DKI Jakarta,” kata Riano.
Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta, Marullah Matali yang membuka kegiatan Mubes Bamus Betawi dalam pidatonya mengatakan, saat ini Betawi sedang berada di persimpangan jalan, jika mau lebih lanjut maka banyak kemajuan yang bisa dicapai. Namun jika tidak, bisa jadi akan mundur ke belakang.
Menurutnya, tema yang diangkat dalam Mubes Bamus Betawi ini sangat penting dalam upaya memperkokoh silaturahmi. Kehadiran Bamus Betawi sangat penting untuk terus memupuk persatuan agar menjadi wadah yang kokoh di depannya.
“Saya melihat masyarakat Betawi sangat guyub, salah satunya dalam Mubes ini menampilkan banyak ormas Betawi. Saya berharap Bamus Betawi menjadi barisan terdepan dan memberikan warna yang baik bagi pertumbuhan DKI Jakarta, oleh karena itu mari kita memperkokoh silaturahmi dan mewujudkan peradaban yang kuat,” tutupnya. *(LI)