PANGKAL PINANG, KABARBETAWI.COM – Sawitsetara menyelenggarakan pelatihan jurnalistik bertajuk *Suara Petani: Pelatihan Jurnalistik untuk Generasi Baru di Industri Sawit* pada 12-13 November 2024 di Hotel Swissbel, Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Acara ini didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan bertujuan membekali generasi muda petani sawit dengan keterampilan jurnalistik untuk menyuarakan isu-isu industri sawit secara adil dan akurat.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan pembekalan praktis dari berbagai narasumber, termasuk perwakilan dari Metro TV dan digital agency, yang memberikan wawasan tentang pembuatan konten sawit yang menarik dan informatif. Acara ini dihadiri oleh petani generasi kedua, jurnalis dari berbagai media, serta pihak-pihak terkait seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung, Ketua Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), serta perwakilan mahasiswa agribisnis Universitas Bangka Belitung.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) APKASINDO Bangka Belitung, H. Sahuruddin, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung pelatihan ini. Ia menekankan pentingnya pelatihan jurnalistik bagi generasi muda petani untuk memperkuat kemampuan menulis dan komunikasi, serta menyuarakan kebenaran tentang industri sawit di media. “Harapannya, peserta dapat menyampaikan perspektif yang adil dan akurat tentang industri sawit,” ujar Sahuruddin.
Sahuruddin juga menyoroti pentingnya peran jurnalistik dalam membangun citra positif kelapa sawit, terutama mengingat banyaknya informasi keliru yang beredar. “Jurnalistik dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengedukasi masyarakat tentang peran penting kelapa sawit dalam perekonomian,” tambahnya. Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi awal bagi generasi muda petani sawit untuk memperbaiki citra industri sawit di mata masyarakat dan dunia.
Rona Marina Nisaasari, jurnalis Metro TV yang menjadi narasumber dalam pelatihan, menjelaskan proses kerja jurnalis dalam mencari, mengolah, dan menyajikan berita. Rona juga memberikan materi tentang tahapan dalam mencari dan mengolah berita, mulai dari wawancara, observasi, hingga riset data.
Selain itu, sesi mengenai digitalisasi media dibawakan oleh Ricky Nichemia A, perwakilan dari digital agency, yang menguraikan pentingnya kreativitas dan pengetahuan digital dalam memproduksi konten sawit yang informatif. Ricky memaparkan cara mengintegrasikan alur kerja antara kreativitas dan digital melalui strategi media sosial dan saluran media berbayar untuk memperluas jangkauan konten.
Dengan pelatihan jurnalistik dan digitalisasi media ini, Sawitsetara berharap dapat mendukung terciptanya industri sawit yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial yang bertanggung jawab di Indonesia.