JAKARTA, Kabarbetawi – MUBES BAMUS ke VIII yang baru saja digelar pada Agustus 2023 di Taman Mini Indonesia Indah merupakan titik tolak demi Perbaikan Bamus Betawi.

Mubes yang diikuti kurang lebih 98 ormas yang tergabung dan terdaftar sebagai peserta Mubes ke VIII tersebut menurut aktivis Betawi Jalih Pitoeng merupakan sebuah agenda sebagaimana telah diamanatkan oleh AD ART Bamus Betawi kepada RIANO AHMAD selaku ketua umum terpilih pada Mubeslub Bamus Betawi 2021 sebagai ketua umum pengganti ketua umum sebelumnya almarhum H. Lulung yang meninggal dunia sebelum masa bhkatinya berakhir pada tahun 2023.

Oleh karena rangkaian pristiwa itulah maka Riano adalah orang yang paling bertanggung jawab dan paling berwenang menggelar Mubes ke VIII BAMUS BETAWI berdasarkan amanat AD ART BAMUS BETAWI.

Dan Mubes adalah agenda 5 tahunan yang punya mekanisme serta aturan yang tidak semua orang bisa menyelenggarakannya. Karena ada beberapa agenda yang dapat dilakukan didalam Mubes. Salah satunya adalah laporan pertanggung jawaban seorang ketua umum.

Guna meningkatkan soliditas dan efektifitas program Bamus Betawi hasil Mubes ke VIII yang dihadiri sekaligus didukung oleh para pendiri serta tokoh-tokoh dan pejabat penting di Betawi, Jalih Pitoeng siap mendukung dan mengembangkan Bidang Organisasi dan Kaderisasi secara reformatif.

“Dalam upaya peningkatan dan pengembangan Bamus Betawi, kita harus meningkatkan pengembangan bidang organisasi dan kaderisasi serta melakukan upaya persiapan calon pemimpin Bamus Betawi secara regeneratif” ungkap Jalih Pitoeng, Jum’at (11/10/2023).

“Oleh karena itu saya berharap agar para pimpinan ormas pendukung Bamus Betawi untuk menyusun dan mengajukan proposal program kerja yang akan dilanjutkan pada pokok bahasan Rapat Kerja Bamus Betawi” lanjut Jalih Pitoeng.

Selain itu Aktivis ini juga memaparkan bahwa didalam mengorganisir Bamus Betawi yang besar ini tidak boleh sembarangan apalagi asal-asalan.

“Didalam menata kelola Bamus Betawi yang besar ini tidak boleh sembarangan. Apalagi asal-asalan. Asal kenal, asal dukung. Itu namanya bancakan” sindir Jalih Pitoeng.

“Tapi harus dipimpin oleh orang-orang yang benar-benar mampu, faham serta mencintai dan menguasai bidangnya dalam memimpin organisasi” lanjut Jalih Pitoeng menegaskan.

“Karena jika dikelola dan dipimpin oleh orang-orang yang bukan ahlinya, maka akan kita lihat kehancurannya” Jalih Pitoeng mengingatkan.

Masih menurut Jalih Pitoeng, banyak orang-orang yang mengaku-ngaku mampu, bahkan kebelet ingin menjadi pemimpin Bamus, tapi untuk mengorganisir diri dan kawan-kawan serta melakukan upaya konsolidatif guna mendapat simpati dan dukungan saja ternyata tidak mampu.

“Bagaimana mungkin seseorang ngotot ingin jadi ketua umum jika melakukan komunikasi dan konsolidasi terhadap para pimpinan ormas untuk meraih simpati dan dukungan saja tidak mampu” sesal Jalih Pitoeng.

“Akan tetapi, jika sesorang benar-benar layak dan mendapatkan dukungan dari para pimpinan ormas pendukung Bamus Betawi, rasanya 30-40 persen dukungan bukanlah hal yang sulit untuk didapat. Kecuali memiliki track record yang kurang baik dimasa lalu. Jangankan 30 persen, 5 persenpun mungkin sangat sulit” pungkas Jalih Pitoeng.      *(LI)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *